Monggo diwaos....
Nunut cerito...
Sabtu pagi 27 Mei 2006...
Jam belum tepat menunjukkan jam 06.00 pagi,suara gemuruh plus goncangan dahsyat terasa mencekam & membuat panik warga. sekitar kampus UII Jakal,warga keluar rumah.Genteng2 rumah berjatuhan,bebrapa pohon tumbang,teriakan terdengar dimana2...
Naluri& logika kita yg berada di km:15, Merapi Meletus..!!!
sontak hampir selururuh orang yg berada disekitar Kampus terpadu,terpaku melihat ke arah utara,Merapi masih terlihat anggun & kokoh dengan kubah lavanya.
hari itu,UII ada acara Wisuda di Auditorium Kahar Muzakkir. Listrik & air mati,TV & radio otomatis mati juga..sinyal HP nge-Blank..informasi masih simpang siur...apa yang sebenarnya terjadi?..benarkah Merapi Meletus?
Dengan perasaan yang masih penuh tanya & kepanikan,saya berangkat ke kampus u melaksanakan kewajiban pekerjaan n ikut membantu pelaksanaan Wisuda.
Di sepanjang jalan Degolan sampai Kampus,banyak warga yg bergerombol menghadap Merapi dengan pakaian seadanya,baju tidur,sarungan,pakai handuk dll.terlihat jelas kepanikan & kebingunan juga meliputi mereka.
Sesampainya di Kampus,terlihat bebrapa Wisudawan bersama keluarga mereka juga mengalami hal sama dengan apa yang dialami Warga.
Untuk ukuran normal acara Wisuda,jam 6-7 biasanya sekitar Masjid sudah dipenuhi oleh Wisudawan n pengantar. Tpi,kembali naluri saya bertanya,ko' blum ramai ya?mosok ga jadi Wisuda?
Selesai Parkir motor,saya masuk kampus FK untuk presensi keehadiran,dan...semakin terhenyaklah saya, ketika melihat begitu banyaknya genteng2 kampus yang jatuh ke lantai dasar. Genteng kampus yg begitu tebel n kuat bisa jatuh juga...retakan2 di dinding gedung juga nampak mencolok mata..
saya bergegas keluar gedung untuk berkumpul dengan bebrapa teman lain yg sudah datang terlebih dahulu.
saling bercerita, tentang apa yang baru saja terjadi.
ternyata teman2 yang rumahnya lebih bawah(seblum km:15),mengalami kejadian yg lebih parah.
belum selesai kami bercerita,bebrapa kali goncangan susulan membuat panik Wisudawan yg ada didalam Auditorium.
Ditengah hiruk pikuk kebingungan & kepanikan orang2, muncul kabar dari temen2 Photografer(tukang foto Wisuda) yg baru tiba,klo di Kota Jogja & bantul banyak terjadi korban jiwa & menegaskan klo tadi pagi terjadi Gempa Bumi di Wilayah Bantul.
Listrik & Sinyal HP masih blank...kurang lebih jam 8,tiba lgi bebrapa temen yang wilayah kota,dengan tergopoh2 panik memberi tahu klo Tsunami sudah sampai Kentungan. Refleks,sya berinisiatif mengecek kebenaran kabar tersebut dengan cara nekat naik ke Kubah Masjid Ulil Albab(waktu itu masih ada skafolding u naik). terlihat sejauh mata memandang,hanya ada kepulan asap hitam pekat menyelimuti kota jogja,raungan suara motor yg ngebut saling bersautan menambah kengerian...Logika sehat hari itu sepertinya dikalahkan oleh kepanikan massal yang terjadi...ah mosok sih bener Tsunami?? ya klo takdir sya memang sampai hari ini,saya terima y Tuhan,tpi,ijinkan sya untuk berpamitan kepada kedua orang tua sya,gumam sya dalam hati.
saya bergegas turun dri Kubah menuju teman2 lain yg masih saling mencari kebenaran berita yg terjadi.sya ijin pulng Kos sbentar u telfon Rumah...sampai didepan boelevard kampus,tepat didepan saya ada kejadian yang sampai sekarang masih menjadi bahan renungan sya. ratusan atau mungkin juga ribuan motor & kendaraan saling melaju dari kedua sisi,dari arah Selatan Ke Utara n Utara Ke selatan,bertemu&bertabrakan macet didepan kampus UII. Isu Tsunami di Jogja ternyata membuat orang2 panik untuk mencari tempat yang lebih tinggi,sebaliknya kepanikan warga yang ada disekitar lereng Merapi membuat mereka eksodus ke daerah bawah yang menjauhi gunung.bebrapa Kru TV swasta yang setiap harinya Standby meliput di Lereng Merapi,mungkin sudah mendengar kabar klo ada bencana gempa di Bantul & mereka berniat meliput,tapi kondisi yang macet total di sekitar kampus UII menjadikan para kru TV memilih untuk masuk Kampus & memngabadikan kejadian2 itu dari Boulevard UII....
yang dari gunung ingin turun,yang dri bawah ingin naik...
ampunilah dosa saya & seluruh kelurga sya ya tuhan...
kesel nulise...sambung kapan2 lagi yaak...:)
masih selalu teringat dengan senyum,guyonan & sambutan hangat simbah Maridjan & keluarga ketika sya bersilaturahmi di kediaman beliau..
"aku iki dudu sopo2,ora iso opo2,ojo foto aku,fotonen gunung lor kuwi opo kanjeng Sultan wae,opo kuwi barang2 sik nak tembok yo ra opo-opo,tpi ojo aku sik difoto.." salah stu kalimat beliau,ketika melihat sya mengarahkan kamera kearah beliau...
merindukan sejuknya Masjid dibarat rumah beliau...dinginnya air wudhu yg ada di Masjid & keramahan tetangga2 beliau...:(